Tue. Sep 24th, 2024

Uji kelayakan menjadi tahapan penting dalam proses implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang sesuai ISO 37001. PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) sebagai perusahaan yang menerapkan ISO 37001 juga turut melakukan uji kelayakan sebagai bagian dari implementasi SMAP.ย 

Dalam pelaksanaanya, ada 3 jenis uji kelayakan yang diselenggarakan oleh KFTD sebagai bagian dari implementasi SMAP. Tiga jenis uji kelayakan tersebut adalah:ย 

1. Uji Kelayakan SDM

Kualitas SDM menjadi bagian penting dalam mendorong kesuksesan bisnis. Oleh karena itu, KFTD memastikan kalau setiap karyawan baru memiliki standar kualitas yang layak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, KFTD menerapkan uji kelayakan SDM dalam proses perekrutan karyawan.ย 

2. Uji Kelayakan Rekanan Bisnis

Selanjutnya, ada pula uji kelayakan yang ditujukan untuk rekanan bisnis. Pelaksanaannya berlangsung dengan cara yang berbeda tergantung pada jenis rekanannya, yakni:

  • Rekanan pihak ketiga

Uji kelayakan untuk jenis rekanan bisnis pihak ketiga cukup sederhana. Para rekanan hanya perlu menyerahkan daftar isian anti penyuapan saat proses pendaftaran. Beberapa jenis rekanan bisnis pihak ketiga di antaranya adalah vendor, kontraktor, serta pemasok.

  • Rekanan bisnis berupa prinsipal, joint venture, atau pelanggan

Uji kelayakan berlangsung dengan penilaian singkat pada kinerja penanganan anti penyuapan oleh para calon rekanan. Pelaksanaannya berlangsung sebelum proses penandatanganan kerjasama.ย 

3. Uji Kelayakan untuk Aktivitas dengan Risiko Penyuapan Tinggi

Terakhir, ada pula uji kelayakan yang berlangsung untuk kegiatan dengan tingkat risiko suap tinggi, seperti:

  • Uji kelayakan transaksi keuangan

Pelaksanaan uji kelayakan transaksi keuangan berlangsung dengan menjalankan proses verifikasi. Tahapan verifikasi tersebut mencakup berbagai hal, termasuk di antaranya adalah proses pengajuan, akurasi nilai yang diajukan, dan kesesuaian anggaran.ย 

  • Uji kelayakan investasi baru

Pelaksanaannya berlangsung dengan adanya kajian kelayakan atau feasibility study investasi.

  • Uji kelayakan proyek bernilai besar

Uji kelayakan ini berlangsung untuk proyek dengan nilai lebih dari Rp200 juta. Proses pelaksanaannya dapat berlangsung ketika penyusunan project charter atau bisa pula mengikuti proses yang tengah berjalan.

Lewat pelaksanaan uji kelayakan yang tepat, risiko terjadinya kasus penyuapan bisa diminimalkan. Perusahaan pun bisa mencegah terjadinya kerugian yang muncul akibat praktik penyuapan maupun korupsi.

By Lukas